Di Kebunan Teh Gambung, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Anda akan menemukan hamparan teh. Pengunjung dapat merasakan sensasi keindahan barisan pohon teh yang tersusun rapi. Menelusuri lorong-lorong jalan dalam kebun teh.
Sama seperti sejarah kebun teh lainnya. Kebunan Teh Gambung bersentuhan dengan kolonial Belanda. Rudolf Eduard Kerkhoven merupakan sosok yang berperan di balik perkebunan teh Gambung. Ia adalah bagian dari dinasti juragan perkebunan di wilayah Priangan bersama Bosscha, pada massa itu.
Klik untuk baca
Perjuangan R.E Kerkhoven dalam menghidupkan perkebunan tidaklah mudah. Kerkhoven membangun perkebunan teh sebagai persembahan cinta untuk istrinya, Jenny, seorang sosialita di Batavia. Rupanya pengembangan kebun teh oleh Kerkhoven tidak menjadi daya tarik bagi Jenny hingga akhir hidupnya.
Jejak-jejak R.E Kerkhoven hingga kini masih tampak. Salah satunya, tanaman teh tua yang usianya sekitar 120 tahun. Pohon teh tersebut masih tumbuh subur di balik pot beton.
Konon, bonsai teh itu merupakan anakan dari tanaman teh pertama Kerkhoven ditanam tahun 1901. Diusianya sudah lebih dari satu abad, tanaman itu masih terawati, dan menghasilkan daun-daun teh segar.