kashmir-sejengkal-surga-di-bumi
Penjual bunga di Danau Dal, Srinagar, Kashmir, India | Foto Makhfud Sappe
Destination
Kashmir : Sejengkal Surga di Bumi
Makhfud Sappe
Mon, 11 Jul 2022
Kashmir memang beda dengan daerah-daerah lain di India. Pemandangan gunung bersalju, lembah dengan sungai nan jernih, serta berbagai hasil pertanian.

Pagi menjelang. Gema azan subuh terdengar dari sejumlah masjid. Suaranya menembus rumah- rumah perahu yang berjejer di pinggir Danau Dal, Srinagar, kawasan paling utara India di kaki Pegunungan Himalaya.  Perlahan-lahan sinar matahari berpendar di balik deretan gunung bersalju.

Di Srinagar, Ibu Kota Negara Bagian Jammu dan Khasmir di wilayah India, Danau Dal menjadi daya tarik utama. Hampir semua wisatawan berhasrat merasakan bermalam di houseboat yang memenuhi tepi sekitar danau. Houseboat  ini beragam, dari yang berkategori sederhana hingga mewah. Tinggal menyesuaian dengan isi kocek. Terdapat sekitar  seribuan houseboat di Danau Dal dań sekitarnya. 

Shikara : perahu beratap kain dan bangku beralas bantal. FOTO MAKHFUD SAPPE

Wisatawan juga dapat berkeliling menikmati keindahan danau menggunakan shikara, yaitu sejenis perahu dayung beratap kain dengan bangku beralas bantal.

Menikmati keindahan Danau Dal memberikan kenangan tersendiri. Saat pagi, sinar mentari menerobos lorong- lorong perahu. Di kejauhan terlihat puncak-puncak gunung berselimut salju, nampak kontras dengan latar belakang biru langit. 

Sembari menikmati keindahan alam, perahu penjual aneka bunga lalu lalang menyapa penghuni rumah-rumah perahu. Mereka menawarkan dagangannya.

Houseboat umumnya dikelola oleh keluarga-keluarga penduduk setempat. Setiap rumah perahu di Danau Dal punya nama. Kami pun memilih rumah perahu 'Pamposh' dan 'New Pride of Kashmir'.


Rumah Perahu PAMPOSH dan NEW PRIDE OF KASHMIR. FOTO WILLY


Ruang tamu rumah perahu. FOTO VERONICA SAVER

Saya dan teman sekamar, Aries Sanjaya, bersama beberapa teman perjalanan memilih bermalam di Pamposh. Houseboat  ini terdiri atas tiga kamar besar. Satu ruang makan dan tamu yang luas dengan dinding kayu berukir indah serta perabot kayu gaya British.

"New Pride of Kashmir telah berusia 50 tahunan," kata Sahid, pemilik houseboat  sekaligus guide  kami selama di Kashmir.
"Pamposh milik paman saya," ujar Sahid menambahkan.

Tarif kamar di houseboat bervariasi, antara Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta per malam. Biasanya tarif ini sudah termasuk makan pagi dan makan malam. 

Wisatawan yang akan menyewa houseboat sebaiknya juga menanyakan apakah yang dibayarkan sudah termasuk tarif shikara yang antar-jemput ke jalan raya.

Pemandangan dari Teras houseboat. FOTO ARTHUR TENG

Kashmir atau nama resminya Jammu-Kashmir (J&K)  merupakan negara bagian dengan populasi Muslim terbesar di India. Mereka lebih suka menyebut diri sebagai Kashmiri (orang Kashmir) ketimbang orang India (Indian).

Hingga kini wilayah J&K masih diwarnai krisis politik. Wilayah sengketa antara dua negara bertetangga, India dan Pakistan. Ada Kashmir yang masuk wilayah India, ada pula yang di teritorial Pakistan. Di berbagai sudut kota kerap terlihat personel tentara India bersenjata lengkap.

Berada di kaki Pegunungan Himalaya, Kashmir menyimpan potensi pariwisata unik, berbeda dari wilayah-wilayah lain di India. Selain keindahan alamnya, Kashmir juga terkenal dengan pashmina berkualitas tinggi, kerajinan karpet yang indah, dan penghasil saffron.

Tidak cukup itu. Terdapat pula beberapa taman yang cantik. Paling unik adalah Tulip Garden. Sebagai daerah di ketinggian dan selalu diliputi salju, Kashmir pun kerap dijuluki sebagai 'Switzerland of India' (Swiss-nya India).

Sementara, keberadaan houseboat di Srinagar bermula saat periode Inggris berkuasa di India. Gub Singh, Raja Kashmir kala itu, tidak membolehkan orang Inggris membeli tanah atau membangun properti di Lembah Kashmir. Rumah perahu pun menjadi solusi.

Orang-orang Inggris tinggal di rumah perahu kecil di Danau Dal bersama penduduk setempat. 

Seiring perjalanan waktu, houseboat mulai dibangun lebih besar dengan jumlah kamar lebih banyak untuk penginapan.


                                                              

Mengawali hari dengan terang pagi, denyut kehidupan di Danau Dal pun mulai sibuk. Selain shikara yang hilir mudik mengantarkan tamu-tamu dari dan houseboat, juga aktivitas ramai pedagang berbagai barang menawarkan dagangannya ke rumah-rumah perahu. Ada penjual bunga, hiasan perak, bahkan es krim. Semua menggunakan perahu. 

Mau menukarkan uang, money changer  berperahu juga bisa dipanggil ke houseboat.

Pagi berikutnya Srinagar masih diguyur hujan tipis yang turun sejak semalam. Hawa dingin menusuk, terutama bagi kami yang terbiasa denga cuaca tropis. Beberapa shikara lalu lalang di danau mengantarkan wisatawan.

Kami menunggu shikara yang akan mengantarkan kami ke pasar terapung. Dengan shikara, kami pun menyusuri jejeran rumah perahu dalam remang pagi diwarnai rintik hujan. 

Setibanya di pasar apung, terlihat beberapa peduduk dengan perahu saling bertukar barang dagangan. Umumnya mereka bertukar hasil pertanian.


Pasar Apung Danau Dal. FOTO MAKHFUD SAPPE

Pagi itu pasar tidak terlalu ramai. Mungkin karena hujan. Hanya ada sekitar 10 perahu, selain shikara yang kami naiki. Sekitar pukul 07.00 pagi pasar apung ini pun bubar.

Saat perjalan pulang, sesekali kami didekati penjual cenderamata dan bibit bunga.

Hujan rintik berganti  sinar pagi. Burung-burung kecil berwarna hitam terbang di antara rumah-rumah perahu. Shikara kami bergerak perlahan, sesekali terayun gelombang danau jika berpapasan dengan shikara lain.

Tiga malam tidur di atas rumah perahu di Danau Dal, Srinagar, memberikan pengalaman baru. 

Kashmir memang beda dengan daerah-daerah lain di India. Pemandangan gunung bersalju, lembah dengan sungai nan jernih, serta berbagai hasil pertanian.

Kashmir juga disebut sebagai 'a heaven on earth'. Sejengkal surga di bumi. Bisa jadi inilah yang membuat Kashmir diperebutkan India dan Pakistan. (*)

_____

New Pride of Kashmir : +919419046679 email: [email protected]

BACA JUGA :Ingin wisata ke India mulai 1Austus 2022 Batik Air terbang ke Mumbai dan Kochi


Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru