Sarapan dengan gizi seimbang langkah awal yang penting dalam mendukung tumbuh kembang anak agar optimal. Namun, sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Kondisi terkini mengungkap 8 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan asupan Omega 3. Padahal, Omega 3 dan Omega terbukti secara ilmiah memiliki korelasi yang erat dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Sejalan dengan semangat Pekan Sarapan Nasional (PESAN) yang diperingati pada 14-20 Februari, kampanye “Sarapan Lezat Bernutrisi” digelar sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya sarapan yang bergizi, rutin dan berimbang.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat secara konsisten, terutama para ibu, akan pentingnya sarapan dengan gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
“Terlaksananya program “Sarapan Lezat Bernutrisi” ini sejalan dengan visi perusahaan secara global dalam hal mendorong berbagai perubahan positif di masa depan, termasuk memerangi permasalahan gizi pada anak Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT Upfield Consulting Indonesia Dicky Saelan di Jakarta, 4 Maret 2024.
Ia menambahkan, tahun ini BlueBand sebagai penyelenggara berkomitmen mengedukas 500 ribu anak di berbagai wilayah di Indonesia, sepanjang periode Januari – Desember 2024.
Hasil studi Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan) menemukan 60% anak Indonesia tidak sarapan sebelum berangkat sekolah. Selain itu, data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI 2020 menyebutkan, sebanyak 66,8% anak sarapan dengan kualitas gizi rendah dan belum terpenuhi asupan vitamin dan mineralnya.
Ahli gizi berpengalaman Esti Nurwanti menyatakan pentingnya komitmen bersama untuk menyikapi fakta tersebut sebab berpotensi mempengaruhi proses tumbuh kembang anak dan penyerapan ilmu di sekolah. Ia menjelaskan, anak usia sekolah memerlukan asupan padat gizi, terutama pemenuhan kebutuhan lemak esensial Omega 3 dan 6.
“Lemak esensial ini memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta menekan depresi dan kecemasan,” paparnya.
Selain itu, lanjut Esti, asupan lemak esensial juga membantu menjaga daya visual anak yang penting dalam proses belajar di sekolah. “Oleh karena itu, memastikan anak-anak mendapatkan sarapan yang kaya akan zat gizi menjadi sangat penting untuk mendukung perkembangan dan prestasi akademik mereka,” kata dia.
Dalam pelaksanaannya, program "Sarapan Lezat Bernutrisi” ini disampaikan secara online maupun offline dengan mengunjungi berbagai sekolah di wilayah Indonesia. Penyelenggara membagikan booklet inspirasi menu 21 hari sarapan berisi yang dilengkapi dengan bantuan materi edukasi seperti komik dan permainan. Anak-anak pun bisa mendapatkan pengetahuan mengenai makanan bergizi dan pentingnya sarapan setiap hari dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan.