Gelaran JF3 Fashion Festival bukan sekadar rangkaian event peragaan busana yang ditutup dengan parade spektakuler. Demi mendukung designer dan brand dari sisi retail, Niwasana by Fashion Village kembali hadir.
Fashion showroom di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, ini berlangsung mulai 24 Juli hingga 3 Agustus 2025. Menghadirkan lebih dari 50 brand terkurasi, meliputi kategori ethnic apparel, modern apparel, dan perhiasan.
Sementara itu, di Summarecon Mall Serpong, JF3 kembali menggandeng DRP Paris untuk menyelenggarakan Code Street by DRP Jakarta, festival streetwear dan budaya urban asal Prancis. Memasuki edisi keduanya tahun ini, Code Street hadir dengan waktu pelaksanaan yang lebih panjang, mulai 30 Juli hingga 10 Agustus 2025.
Regenerasi pelaku industri mode juga turut diupayakan. JF3 tahun ini memperkenalkan Future Fashion Award. Program ini memberikan dukungan finansial serta mentoring bisnis kepada dua brand muda yang terpilih melalui proses seleksi berbasis proposal bisnis yang solid.
Brand terpilih akan menjalani proses pendampingan intensif bersama Lakon Indonesia untuk memperkuat eksekusi, kapasitas produksi, dan membangun sistem pendukung yang kuat. “Future Fashion Award menjadi wujud konkret dari komitmen JF3 untuk membangun ekosistem fashion yang sehat dan berkelanjutan dari hulu hingga hilir,” ujar penasihat JF3 Thresia Mareta.
Sementara PINTU Incubator --program inkubasi yang dinisiasi JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis melalui Lembaga Kebudayaan Prancis di Indonesia, IFI-- memasuki tahun ke-4 penyelenggaraannya menunjukan hasil yang semakin nyata.
Pencarian bakat baru melalui JF3 Model Search telah melahirkan 8 model muda berbakat pada babak grand final 21 Juni 2025. Di sisi lain, program JF3 Talk yang sudah diselenggarakan beberapa seri telah menjadi forum diskusi strategis lintas generasi antara pelaku industri, pemangku kebijakan, dan media, guna memperdalam isu-isu penting seputar masa depan fashion Indonesia.
Soegianto Nagaria selaku chairman JF3 mengapresiasi kerjasama berbagai pihak. Selama dua dekade terakhir, kata dia, JF3 membuktikan bahwa ketika kreativitas didukung oleh struktur yang kuat dan lengkap, ia mampu menciptakan dampak yang luas.
“Dengan dukungan fasilitas dan konektivitas dengan dunia ritel, JF3 membuka berbagai peluang bagi pelaku industri yang siap memenuhi standar,” tuturnya.
Memasuki babak ketiga perjalanannya, JF3 diarahkan untuk menjadi ruang tumbuh bagi generasi penerus. Karena itulah, jelas Soegianto, memasuki dekade ketiga ini JF3 lebih fokus pada regenerasi.
“Kami percaya masa depan industri fashion Indonesia ada di tangan anak-anak muda yang berani bermimpi, bereksperimen, dan melampaui batas. JF3 hadir untuk menyokong langkah mereka, membukakan pintu, dan mendukung mereka menjadi bagian dari ekosistem industri global.”(*)