indonesia-fashion-aesthetics-2025-rangkaian-koleksi-menyambut-raya
| Dok Indonesia Fashion Aesthetics
Fashion
Indonesia Fashion Aesthetics 2025: Rangkaian Koleksi Menyambut Raya
Devy Lubis
Thu, 13 Feb 2025

Edisi ke-2 Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) berlangsung di Jakarta, 10 Februari 2025. Ajang kolaborasi industri fesyen dan kecantikan bertajuk ‘The Precious’ ini digelar dengan konsep yang lebih segar.

Koleksi busana yang ditampilkan tidak hanya untuk kaum Muslim saja, tapi juga rancangan modest untuk semua.

Desainer Itang Yunasz menghadirkan koleksi untuk Raya dengan tema kontemporer bernuansa oriental. Ia menggunakan warna-warna putih dan creamy, dengan taburan glitter.

Kursien Karzai mengeksplorasi motif gorga dari Tanah Batak, yang diaplikasikan dalam bentuk bordir pada kain. Koleksi bertajuk ‘Madre’ ini diperuntukkan bagi pengguna busana modest, baik yang berhijab maupun tidak.

Warna-warna pastel mendominasi rancangan busana Zeta Prive. Untuk kali ini, Trisha Amanda Chas merancang sendiri koleksi Raya bagi mereka yang menyukai desain mewah, tapi enggan ribet dalam menentukan busana yang sesuai dengan karakter pribadinya.

‘Serene Utopia’. Ini tema koleksi Trisha yang kaya akan tatahan bunga bordir 3-dimensi, yang dihasilkan dari teknik rumit nan panjang. “Saya mencoba menggabungkan dunia imajiner dengan ketenangan,” tuturnya

Ayu Dyah Andari ‘membawa pulang’ konsep desain busana yang dipertunjukkannya di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu, yakni ‘Eternal Rose Garden’ atau ‘Roseraie Eternell

“Kalau di Paris lebih teatrikal dan lebih ekstravagan karena tema-nya (peragaanb busana di runway) lebih baroque, yang sekarang lebih loose dan simpel untuk Raya,” ungkap Ayu bicara tentang 10 set busana pada IFA 2025.

Untuk mendukung pelaku usaha sektor fashion dan kecantikan-estetika dalam membuka dan memperluas pasar, fashion show dilengkapi pula dengan exhibition (pameran) yang memperlihatkan keragaman produk fashion dan kecantikan-estetika.

Diselenggarakan satu hari penuh, IFA tahun ini menghadirkan kemeriahan rangkaian fashion show dalam dua bagian. Sesi pertama menghadirkan koleksi Itang Yunasz, Gita Orlin x Leciel, Lia Afif, Fera Signature by Fera Ali, Unie by Reni Rahardian, Si.Se.Sa, dan MAZU Label.

Sesi kedua menghadirkan karya dari Denny Wirawan, ZETA Privè, HSE by Efnie, Arabelle Scarf, Kursien Karzai, Nada Puspita, Nabila Misha, Ayu Dyah Andari, AMAPOLA by Paula Verhoven, dan Buttonscarves.

Edisi ke-2 Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) berlangsung di Jakarta, 10 Februari 2025. Ajang kolaborasi industri fesyen dan kecantikan bertajuk ‘The Precious’ ini digelar dengan konsep yang lebih segar.

Koleksi busana yang ditampilkan tidak hanya untuk kaum Muslim saja, tapi juga rancangan modest untuk semua. Desainer Itang Yunasz menghadirkan koleksi untuk Raya dengan tema kontemporer bernuansa oriental. Ia menggunakan warna-warna putih dan creamy, dengan taburan glitter.

Kursien Karzai mengeksplorasi motif gorga dari Tanah Batak, yang diaplikasikan dalam bentuk bordir pada kain. Koleksi bertajuk ‘Madre’ ini diperuntukkan bagi pengguna busana modest, baik yang berhijab maupun tidak.

Warna-warna pastel mendominasi rancangan busana Zeta Prive. Untuk kali ini, Trisha Amanda Chas merancang sendiri koleksi Raya bagi mereka yang menyukai desain mewah, tapi enggan ribet dalam menentukan busana yang sesuai dengan karakter pribadinya.

‘Serene Utopia’. Ini tema koleksi Trisha yang kaya akan tatahan bunga bordir 3-dimensi, yang dihasilkan dari teknik rumit nan panjang. “Saya mencoba menggabungkan dunia imajiner dengan ketenangan,” tuturnya.

Ayu Dyah Andari ‘membawa pulang’ konsep desain busana yang dipertunjukkannya di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu, yakni ‘Eternal Rose Garden’ atau ‘Roseraie Eternelle’.

“Kalau di Paris lebih teatrikal dan lebih ekstravagan karena tema-nya (peragaanb busana di runway) lebih baroque, yang sekarang lebih loose dan simpel untuk Raya,” ungkap Ayu bicara tentang 10 set busana pada IFA 2025.

Untuk mendukung pelaku usaha sektor fashion dan kecantikan-estetika dalam membuka dan memperluas pasar, fashion show dilengkapi pula dengan exhibition (pameran) yang memperlihatkan keragaman produk fashion dan kecantikan-estetika.

Diselenggarakan satu hari penuh, IFA tahun ini menghadirkan kemeriahan rangkaian fashion show dalam dua bagian. Sesi pertama menghadirkan koleksi Itang Yunasz, Gita Orlin x Leciel, Lia Afif, Fera Signature by Fera Ali, Unie by Reni Rahardian, Si.Se.Sa, dan MAZU Label.

Sesi kedua menghadirkan karya dari Denny Wirawan, ZETA Privè, HSE by Efnie, Arabelle Scarf, Kursien Karzai, Nada Puspita, Nabila Misha, Ayu Dyah Andari, AMAPOLA by Paula Verhoven, dan Buttonscarves.

IFA juga memberikan apresiasi atas kinerja pelaku usaha bidang fashion dan kecantikan-estetika sebagai penggerak ekonomi di tanah air melalui IFA AWARD 2025.

Apresiasi antara lain untuk Denny Wirawan sebagai The Legend of Fashion Designer, Rinaldy Yunardi didaulat sebagai The Most Leading Accessories Designer, Ineke Koesherawati sebagai The Most Inspiring Hijab Artist, dan Caren Delano sebagai The Most Indonesian Fashion Stylist.

IFA juga memberikan apresiasi atas kinerja pelaku usaha bidang fashion dan kecantikan-estetika sebagai penggerak ekonomi di tanah air melalui IFA AWARD 2025.

Apresiasi antara lain untuk Denny Wirawan sebagai The Legend of Fashion Designer, Rinaldy Yunardi didaulat sebagai The Most Leading Accessories Designer, Ineke Koesherawati sebagai The Most Inspiring Hijab Artist, dan Caren Delano sebagai The Most Indonesian Fashion Stylist.***

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru