in2mf-ke-3-wastra-tak-lagi-nostalgia-1
Sejumlah karya desainer busana modes ditampilkan dalam Kick Off IN2MF Ke-3 di Jakarta, 24 Oktober 2024. | DOC. INDONESIAN FASHION CHAMBER
Fashion
IN2MF Ke-3: Wastra tak Lagi Nostalgia (#1)
Devy Lubis
Wed, 30 Oct 2024

Perhelatan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) Ke-3 dibuka tengah pekan ini. Sekira 1.500 koleksi fesyen modes terbaru dari 200 desainer dan jenama lokal, termasuk karya dari 10 desainer internasional, akan ditampilkan di Jakarta Convention Center (JCC), 31 Oktober – 3 November 2024.

 Mengusung tema ‘Elevating Sustainable Modest Fashion to the Global Stage’, perhelatan ini mendorong optimalisasi pemanfaatan wastra Indonesia dalam produk sustainable modest fashion, baik dari segi material maupun proses. Antara lain batik baik itu tulis maupun cap, tenun dengan beragam teknik dan corak, ikat, tenun ATBM, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, hingga eco print, bordir, dan rajutan.

 Seluruhnya dikemas apik dalam rancangan busana modes kontemporer yang dikreasikan dari berbagai inspirasi untuk beragam gaya.

 Advisory Board Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma menegaskan pentingnya keberadaan kain tradisional dari tangan-tangan dingin artisan wastra dalam persaingan di industri fesyen modes global. Membedakannya dengan negara-negara yang turut mengembangkan fesyen modes seperti Paris (Prancis) dan Timur Tengah.

 “Gaya dan karakter yang mudah di-notice bahwa (busana) ini dari Indonesia (adalah dengan wastra),” ujarnya di sela-sela Kick Off IN2MF Ke-3 di Jakarta, 24 Oktober 2024.

 Sesuai tema yang diangkat tahun ini, IN2MF juga menekankan target penguatan produk sustainable modest fashion beserta pemasarannya ke pasar global. Tahun ini, kata Ali Charisma, IN2MF menggiatkan program-program yang meningkatkan kolaborasi antar dan antara desainer, brand, influencer, konsumen, asosiasi dan pelaku industri, serta event-event nasional maupun internasional.

 “Misalnya, business matching yang lebih terstruktur untuk mempertemukan desainer dan brand nasional maupun manca negara dengan artisan wastra. Selain itu, seminar dan Focus Discussion Group (FGD) untuk meningkatkan kapasitas desainer dan pelaku industri modest fashion di Indonesia,” jelasnya.***

 

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru