in2mf-istanbul-perkuat-eksistensi-modest-fashion-indonesia
Koleksi Novia Sukijo ditampilkan dalam peragaan spesial IN2MF 2024 di sela-sela penyelenggaraan Istanbul Fashion Connection di Ibu Kota Turki, 7-9 Agustus. | DOC. INDONESIAN FASHION CHAMBER | HO
Fashion
IN2MF Istanbul Perkuat Eksistensi Modest Fashion Indonesia
Devy Lubis
Wed, 21 Aug 2024
Indonesian International Modest Fashion Festival (IN2MF) ambil bagian dalam event fesyen skala global Istanbul Fashion Connection (IFCO) di Ibu Kota Turki, 7-9 Agustus 2024. Partisipasi ini merupakan rangkaian menuju puncak perhelatan IN2MF di Jakarta, 30 Oktober – 4 November 2024.

Bersinergi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, IN2MF hadir dalam acara IFCO untuk mempromosikan modest fashion Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan mitra dan buyer global.

Istanbul, sebagai pintu gerbang Asia ke Eropa, dinilai menawarkan potensi pasar yang besar untuk industri fesyen. Dengan budaya yang merupakan campuran antara Eropa dan Asia, Istanbul menjadi lokasi strategis untuk memperkenalkan keunikan modest fashion Indonesia.

Tujuh jenama Indonesia berkesempatan mempresentasikan karyanya di pameran dagang dan fashion show dalam acara IFCO. Jenama-jenama tersebut terpilih melalui proses kurasi yang ketat yaitu Wening Angga, Syukriah Rusydi, Riris Ghofir, Yuni Pohan, Novia Sukijo, dan OZZY Batik.

Irmasari Joedawinata tampil sebagai guest designer.


Koleksi modest fashion Indonesia yang ditampilkan dalam IFCO ini didominasi penggunaan wastra Indonesia seperti batik, tenun, ecoprint, dan bordir. Tidak hanya menonjolkan kekayaan budaya Indonesia, produk modest fashion tersebut juga memperhatikan aspek keberlanjutan. Produk fesyen tersebut dirancang dengan kualitas tinggi, memastikan ketahanan, dan mengurangi dampak lingkungan.

Wening Angga dari Yogyakarta, misalnya, menggunakan wastra Batik Wening Cirebon kombinasi tenun sutra bulu Tasik. Reborn29 karya Syukriah Rusydi yang merupakan perwakilan Lhokseumawe, memakai wastra tenun Badui Kanekes Banten.


Riris Ghofir dari Jawa Timur mengaplikasikan bordir wastra dan batik seperti motif tenun NTT, tapis Lampung, dan batik kawung. Yuni Pohan dari Sumatera Utara mengangkat wastra Ulos dan Shibori, sementara Novia Sukijo dari Kepulauan Riau memanfaatkan batik Sekar Nitik dari Yogyakarta.

OZZY Batik dari Tegal, Jawa Tengah, menggunakan wastra kolaborasi batik Pekalongan dan tenun Puta Dino Kayangan asal Tidore.

Guest designer Irmasari Joedawinata mengangkat tenun bulu Garut.

“Seluruh karya yang ditampilkan dalam IN2MF di Istanbul Fashion Connection (IFCO) diharapkan membuka peluang bisnis wholesale yang berkelanjutan dan memperkuat eksistensi karya industri modest fashion Indonesia. Dengan demikian, modest fashion Indonesia akan semakin dikenal dan diterima di pasar global,” jelas Ali Charisma, Advisory Indonesian Fashion Chamber.


Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru