house-of-az-kolaborasi-perdana-ayu-dyah-andari-dan-zeta-prive
Sketsa yang menggambarkan perjalanan busana dari coretan tinta di atas kertas hingga terbentuk menjadi koleksi istimewa House of AZ. | DOC. TIM MUARA BAGDJA
Fashion
House of AZ: Kolaborasi Perdana Ayu Dyah Andari dan Zeta Prive
Devy Lubis
Wed, 07 Aug 2024
Desainer modest papan atas Indonesia Ayu Dyah Andari dan pendiri jenama Zeta Privé, Trisha Chas, memamerkan kolaborasi perdana mereka dalam ekshibisi bertajuk HOUSE OF AZ di D Galerie, Jakarta, 7–8 Agustus 2024.

Perpaduan gaya ultrafeminin ala Ayu Dyah dan style Trisha yang kasual namun kaya akan sentuhan artistik melahirkan rancangan spesial bertatah dua elemen yang saling kontras -- rose dan jasmine; pink dan blue.

Ragam koleksi yang dikeluarkan terbatas. Namun, seluruhnya hadir dalam rentang varian warna yang lebar.

Setiap lembar busana ditandai dengan dominasi dan dinamika permainan detail serta saling menginfus jejak gaya ke dalam rancangan pasangan kolaborasinya. Tentu saja, tanpa menghilangkan DNA dan identitas masing-masing desain.

Pada karya-karya Ayu Dyah terasa sisipan gaya Zeta Privé. Pun sebaliknya, dalam desain Zeta Privé terembus napas rancangan Ayu Dyah. Intervensi yang tidak biasa dan jarang terjadi di dunia kreasi.

Elegansi busana sangat terasa pada sebelas (11) desain yang dikelompokkan sebagai busana luxury. Hadir dalam enam pilihan warna yakni champagne, cokelat, pink, biru, hitam, dan putih.

Kelompok luxury menggunakan bahan brokat yang menjadi signature style Zeta Privé yang diberi sentuhan lace sebagai ciri khas Ayu Dyah. Keduanya sepakat dengan gayanya masing-masing untuk melabuhkan beads yang disusun oleh tangan yang piawai membentuk pola tertentu pada bagian depan busana agar terlihat lebih mewah.

Lace itu timeless,” kata Ayu. Karena itu, akan selalu ada bahan ini dalam koleksi Ayu Dyah Andari.

“Jadi, kalau ingin bikin koleksi yang timeless, pakai lah lace,” tutur Ayu, merekomendasikan gaya berbusana yang tidak lekang oleh masa.


Dalam siluet yang kaya rupa Ayu Dyah bermain-main dengan potongan lengan menggelembung, dan terusan dengan bagian rok melebar. Sedangkan Zeta Privé memilih menggarap blus-blus berpotongan longgar yang dipadankan dengan celana palazzo.

Koleksi selanjutnya berupa empat desain prêt-à-porter. Sepilihan busana ready-to-wear ini masing-masing dipersembahkan dalam tiga warna yang menggunakan bahan printing. Di atas gaun terusan maupun two-piece busana siap pakai berpadu serasi rancangan cetak motif mawar sebagai ciri khas Ayu Dyah dan melati yang menjadi karakter Zeta Privé.

Koleksi terakhir berupa satu desain knitwear yang effortless sekaligus cantik -- juga dalam tiga warna berbeda.

Melengkapi koleksi ini hadir juga rancangan kerudung yang menggunakan teknik watercolor ciri khas dari Zeta Prive dalam desain Ayu Dyah Andari. Fashion item lain yang mereka ciptakan sebagai pelengkap berupa bros dan scarf ring dalam pilihan warna rosegold, gold, dan emas putih.

Desain tas diluncurkan dalam empat warna dengan edisi terbatas menjadi pelengkap busana yang manis.


Dari derap langkah di runway ke gelombang rasa. Ayu Dyah Andari dan Trisha Chas satu frekuensi dalam minat desain dan angan dapat membawa busana modest high fashion mereka menjadi lebih adaptif terhadap beragam kesempatan. Ringan, namun tetap artsy dan berselera tinggi.

Itulah sebabnya, House of AZ mengutamakan pemakaian bahan yang premium, mengedepankan kenyamanan, kualitas yang prima, dengan desain yang cantik dan siluet yang unik, juga attention to detail. Hal-hal tersebut turut mendasari penyelenggaraan fashion exhibition ini.

Basicnya aku tuh sangat menyukai fine art,” kata Trisha.

Ia dan Ayu Dyah lantas memberi sentuhan berbeda pada presentasi karya kolaborasi ini. “Kami ingin menghadirkan suasana baru. Bukan cuma fashion show saja. Jadi, koleksi ini bisa dinikmati, bisa dirasakan dengan semua indera,” lanjutnya.

Senada, Ayu yang rutin menggelar peragaan tahunan, merasakan hal yang sama. Menurutnya, perilisan rancangan teranyar tidak harus selalu melalui event peragaan busana di runway. Memajang koleksi di galeri membuat pencinta mode dapat menikmati karya-karya mereka tanpa jarak. Lebih dekat dan lebih intimate.

Menurutnya, pendekatan personal terasa lebih karib dan mesra sebagaimana Ayu Dyah memaknai persahabatannya dengan Trisha.


Selain menampilkan hasil akhir koleksi mereka, Ayu Dyah dan Trisha juga ingin memperlihatkan jejak perjalanan mereka dalam berkarya. Tentang alasan di balik kolaborasi, juga tentang perbedaan selera dan preferensi baik pada warna, gaya, dan kekhasan lainnya.

Semua terangkum dalam sketsa, renda-renda yang disusun vertikal, desain bordir, desain baju, bahan-bahan kancing yang melengkapi dan menghias busana, bahan-bahan payet, dan sebagainya. “Kita tampilin semua,” tutur Trisha.

Ayu Dyah Andari menegaskan betapa style keduanya sangatlah berbeda. Zeta Prive, menurutnya, lebih active dan bergaya smart casual. Koleksi Trisha dapat dikenakan di hampir semua momen, baik saat santai maupun acara resmi pada malam hari. Sementara dirinya lebih ultrafeminin dan sebagian besar desainnya adalah rancangan yang biasa dipakai ke acara pesta, terutama gaun malam.

“Akhirnya seluruh koleksi ini sebenarnya mengkombinasikan kita berdua,” kata Ayu.

Trisha sependapat. “Ya, koleksi kami ini dihadirkan untuk fulfill semua gaya masing-masing pribadi dengan padu padan.”

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru