Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Geopark Merangin resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) alias warisan dunia. Penetapan ini adalah hasil dari sidang tahunan UNESCO di Paris, Prancis.
"ini adalah suatu kehormatan bagi Provinsi Jambi dan dinilai oleh UNESCO sebagai daerah yang punya kekhususan, di mana Geopark kita itu adalah taman bumi yang didalamnya ada patahan-patahan fosil yang usianya 300 juta tahun," ungkap Gubernur Jambi, Al Haris, Rabu (25/5/2023)
Sebelumnya, 23 Maret 2023 Geopark Merangin sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Berbagai upaya dilakukan salah satunya pembenahan agar peninggalan purbakala di Tanah Tali Undang, Tambang Teliti.
Pembenahan itu pula yang menjadikan Al Haris terus mengupayakan agar Pemprov Jambi dapat maksimal untuk perbaikan tata kelola, penataan dilapangan maupun pembenahan dari sisi dokumentasi.
Al Haris mengungkapkan Geopark Merangin yang memiliki potensi ekonomi sektor wisata berbasis alam (nature) dan budaya (culture) tersebut harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar mendatangkan manfaat besar bagi Provinsi Jambi, terutama membangkitkan ekonomi kreatif disekitar Kawasan Geopark Merangin.
"Saya mengimbau warga Jambi untuk menjaga ini semua terutama yang berada dilingkungan Geopark itu sendiri, karena Geopark itu tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat yang ada di sekitar Geopark tersebut," terang Al Haris.
Al Haris menuturkan upaya pelestarian dan penataan Kawasan Geopark Merangin yang dilakukan oleh Provinsi Jambi nanti tentunya bekerja sama serta bersinergi dengan pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Merangin, Badan Pengelola Geopark Nasional Merangin, akademisi, komunitas, masyarakat, dan terutama media.
Di Geopark Merangin sendiri selain memiliki situs purbakala, juga merupakan salah satu lokasi rafting terbaik di Indonesia. Sungainya masuk dalam kategori kelas 4 yang sudah bisa jadi ajang rafting kelas dunia. Selain itu terdapat beberapa aliran air terjun menarik sebagai pelepas penat.