"Dmitry Bivol tak kunjung menerima bayaran Rp 72,9 M setelah mengalahkan Canelo Alvarez, dampak sanksi yang dijatuhkan pada Rusia menyusul invasi
militer ke Ukraina."
Petinju asal Rusia Dmitry Bivol kalut. Kemenangan atas rivalnya petinju Meksiko Canelo Alvarez di Las Vegas, Amerika Serikat, awal bulan ini masih menyisahkan tanya. Apakah ia akan mendapatkan bayaran sebesar empat juta pounds (Rp 72,9 miliar kurs saat ini) sebagai imbalan atas kemenangan itu?
Situasi dilematis ini merupakan buntut panjang sanksi yang dijatuhkan pada Rusia menyusul invasi militer negara itu ke Ukraina. Bivol mengejutkan dunia tinju ketika mengalahkan Alvarez, sekaligus menjadi kekalahan kedua yang diderita ikon tinju asal Meksiko itu sepanjang karirnya.
Menghadapi Alvarez yang terkenal dengan pukulannya yang keras dan cepat, Bivol justru tampil dominan selama laga keduanya yang digelar di Las Vegas. Dengan kemenangan itu, Bivol mempertahankan gelar juara dunia kelas berat ringan (light-heavyweight) dan menjadi orang kedua yang mengalahkan Alvarez setelah Floyd Mayweather.
Bivol disebut menyetujui bayaran 4 juta pounds untuk laga tersebut, jauh lebih sedikit dari lawan Alvarez sebelumnya. Namun, petinju 31 tahun itu kini dihadapkan pada situasi tidak pasti untuk mendapatkan bayaran itu.
“Saya bersedia mendapatkan bayaran sedikit hanya untuk pertarungan ini. Saya membutuhkan pertarungan ini, itu adalah tugas nomor satu,” kata Bivol kepada Kantor Berita TASS dinukil Express, Selasa (17/05).
“Saya pikir ini sangat sulit (untuk dibayar). Saya belum pernah menghadapi tantangan semacam ini, karena belum terjadi. Kami tidak berpikir ke depannya seperti apa, karena situasinya berubah sangat cepat. Saya bahkan tidak memikirkannya dan mengatakan kepada manejer saya: Vadim (Kornilov), ‘ayolah, ini hanya akan membuat anda pusing’.”
Komentar itu ia sampaikan menyusul pernyataan mantan petinju Ukraina, Wladimir Klitschko yang mendesak agar Bivol – termasuk petinju Rusia lainnya – harus dilarang naik ring untuk berkompetisi dampak invasi. Ia dan saudaranya Vitali Klitschko, Wali Kota Kyiv sejak 2014, turut angkat senjata untuk membela tanah air mereka.
Di sisi lain, Alvarez bersikeras untuk memasukan klausul pertandingan ulang melawan Bivol. Namun, raja bogem asal Negeri Beruang Merah ini tidak yakin, apakah ia masih akan menerima bayaran usai laga nanti?
Alvarez juga diperkirakan akan mengejar pertarungan trilogi dengan Gennady Golovkin setelah petinju Kazakhstan itu mengalahkan Ryota Murata dalam pertandingan unifikasi kelas menengah super (super-middleweight) mereka bulan lalu. ***