Kota pelabuhan yang indah. Pintu masuk ke sebuah taman nasional yang sudah mendunia. Ya, Labuan Bajo adalah destinasi wisata dengan lansekap alam memukau. Desa ini terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Barat dan dipisahkan oleh Selat Sape.
Kota ini terus mempercantik diri seiring ditetapkan menjadi salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas yang sedang dikembangkan di Indonesia. Tidak hanya sebagai pintu masuk menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo juga memegang peranan penting dalam pengembangan wisata ke Flores dan Nusa Tenggara Timur.
ARTIKEL TERKAIT:
“Labuan Bajo kedepannya diharapkan menjadi pintu/hub bagi wisatawan untuk menjelajah Flores dan NTT, karena kami mendorong penyebaran wisatawan ke wilayah-wilayah kabupaten lainnya,” ujar Shana Fatina, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores.
Hal ini dikarenakan selain Taman Nasional Komodo, dari Labuan Bajo wisatawan juga bisa menjelajahi destinasi eksotik lainnya seperti Wae Rebo, Desa Wisata Liang Ndara, Gua Rangko dan Gua Batu Cermin.
Jajaran kapal phinisi di Labuan Bajo.
Nama Labuan Bajo sendiri memang melambung setelah Taman Nasional Komodo kian populer sebagai destinasi wisata. Tidak hanya bentang alamnya, beragam pilihan akomodasi menarik untuk dijelajahi.
Salah satu yang populer adalah Live on Boat, di mana wisatawan bisa menikmati suasana tinggal di kapal Phinisi di tengah lautan lepas.
Perjalanan menjelajah Taman Nasional Komodo dimulai dari Waterfront City. Ikon baru Labuan Bajo ini selain menjadi titik awal pelayaran dan juga merupakan ruang publik. Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 ini terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan beberapa pulau lain di sekitarnya.
BACA JUGA: