Bagi Anda yang lama tak berkunjung ke kawasan Blok M di Jakarta Selatan dijamin penasaran. Saya yang bertandang, minggu (25/5/2025) sore, dibuat kaget bercampur kagum menyaksikan perubahan yang mencolok.
Terutama di bagian terowongan terminal Blok M. Yang dulu “wajah tua” dan sepi menyeramkan kini jadi lebih awet muda dan riuh pengunjung. Wajah baru ini seakan memadukan sejarah, budaya, dan modernitas dalam satu ruang.
Blok M, yang sejak lama dikenal sebagai kawasan bisnis dan perbelanjaan ikonik, kini bertransformasi menjadi pusat integrasi moda transportasi yang terlengkapi dengan fasilitas modern dan ruang publik yang ramah.
Berjalan menyusuri terowongan penghubung akses terminal bus Trans Jakarta yang dulunya sepi dan gelap kini terlihat lebih terang, ramai dan asyik bercengkerama.
Langit-langit dan dindingnya dipenuhi ornamen khas Betawi. Dibeberapa sudut berjejer tenant penjaja kuliner aneka makanan dan minuman kekinian. Di pojok depan bagian selatan tersedia fasilitas ruang untuk pameran karya seni dengan dinding yang transparan dan lampu sorot diatas.
Wajah baru kawasan ini bernama: Blok M Hub. Seperti tertulis di pintu masuk dari arah timur. Kawasan ini sepertinya dirancang menjadi pusat aktivitas kreatif. Dengan hadirnya berbagai ruang seni, kafe, dan tempat nongkrong yang ramai dikunjungi anak muda.
Suasana hidup dan dinamis itu menjadikan Blok M Hub lebih dari sekadar tempat transit. Tapi ruang kreatif komunitas yang menyimpan cerita, harapan, dan energi baru bagi warga kota Jakarta yang pada 22 Juni 2025 nanti akan berulang tahun ke-498.
Dengan fasilitas yang terus diperbaharui dan konsep yang mengedepankan kenyamanan serta keterbukaan, Blok M Hub membawa cerita baru. Apalagi sebelumnya, turun dari tangga stasiun kereta MRT, pengunjung sudah disuguhi taman literasi yang terus berdenyut memanjakan mata, lidah dan hati.
Penasaran? Datang dan rasakan sendiri. ***