Perayaan seni kontemporer yang unik di tengah hijau dan suburnya hutan kota ART JAKARTA GARDENS digelar di Jakarta, 23 – 28 April 2024. Lebih dari 100 seniman, 23 galeri, dan 30 patung luar ruangan yang memikat ambil bagian dalam acara ini.
Art Jakarta Gardens menawarkan pengalaman memukau yang memadukan keselarasan seni dan alam bagi pengunjung. Pada edisi ketiga tahun ini, pekan raya ini kembali mewadahi semangat kolaborasi bidang-bidang seni dan kreatif.
Artistic Director Art Jakarta Gardens Enin Supriyanto menyambut hangat antusiasme publik pada event yang kali pertama digelar di masa pandemi tersebut. “Untuk karya patung dan instalasi di luar ruang, tantangannya terletak pada teknis seperti lokasi, serta penempatan yang baik dan pantas di luar ruang agar bisa dinikmati publik dengan aman dan nyaman,” ujarnya.
Enin menekankan pentingnya kenyamanan pecinta seni saat menikmati setiap karya yang ditampilkan. Karena itu, pihaknya menargetkan tidak lebih dari 1.200 pengunjung pada event kali ini.
Art Jakarta Gardens dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid. Hilmar mengatakan, Art Jakarta Gardens merupakan manifestasi dari sinergi antara alam dan ekspresi seni, yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merasakan dan memahami seni dalam konteks yang lebih luas dan terbuka.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan seniman dan penggemar seni, tetapi juga menjadi platform bagi kita semua untuk mengapresiasi nilai-nilai estetika dalam suasana yang menggabungkan keindahan alam kota Jakarta dengan inovasi seni kontemporer. “Kami berharap Art Jakarta Gardens dapat terus berkontribusi pada pengembangan budaya dan peningkatan apresiasi seni di Indonesia,” ungkapnya.
Tahun ini, Art Jakarta Gardens menjanjikan kehadiran yang lebih ajek seiring meluasnya perhatian publik terhadap pendekatannya yang menarik untuk menyajikan seni.
Menampilkan program unggulan, Sculpture Garden, pekan seni ini memajang karya patung para seniman piawai lintas generasi, dari maestro patung Indonesia G. Sidharta, para seniman mapan Nyoman Nuarta, Asmudjo J. Irianto, dan Joko Avianto, hingga generasi yang lebih muda seperti Arkiv Vilmansa, Dian Hardiansyah, dan Gabriel Aries.
Dua Mitra Utama telah bergabung untuk mewujudkan Art Jakarta Gardens: Bibit, aplikasi investasi digital yang telah mendapat pengakuan luas dengan misinya untuk meningkatkan literasi finansial seluruh lapisan masyarakat, dan Treasury, aplikasi digital Indonesia pertama yang mendapatkan lisensi untuk perdagangan emas secara fisik.
CEO Treasury Andreas Santoso mengatakan, melalui partisipasi dalam Art Jakarta Gardens, pihaknya ingin memperkenalkan sebuah kolaborasi bernilai tinggi antara investasi dan karya seni kontemporer.
“Berkolaborasi dengan seniman muda Naufal Abshar, kami mengangkat tema ‘Gold is King’ dengan memiliih keledai sebagai karakter utama yang diwujudkan dalam dua karya seni monumental, yaitu koin emas 24 karat collector series dan karya instalasi yang dibangun menggunakan ribuan kaleng bekas dan botol kaca daur ulang. Istimewanya,” tuturnya.
Dengan mengoleksi satu keping koin emas ‘Gold is King,’ investor telah berpartisipasi dalam program Green Gold Treasury dalam rangka menetralisasi emisi karbon atas emas yang diperoleh.