Untuk kawasan benua Eropa, Belanda termasuk negara yang paling sering dikunjungi warga negara Indonesia
Dalam perjalanan berbangsa, kedua negara ini mempunyai ikatan sejarah yang dalam. Bahkan tidak sedikit warga negara Indonesia yang tinggal di Belanda, dan menjadi warga negara Belanda.
Salah satu kota yang menarik di Negeri Kincir Angin adalah Amsterdam yang merupakan ibu kota Belanda. Amsterdam termasuk destinasi wisata paling populer di Eropa.
Kunjungan ke Amsterdam tidaklah lengkap tanpa menikmati kanal-kanal, yang merupakan simbol kota Amsterdam dan memiliki nilai budaya dan sejarah nan tinggi.
Kehebatan Belanda dalam memanfaatkan air sebagai transportasi sudah berlangsung sejak abad ke-17. Transportasi kanal-kanal di seputar Kota Amsterdam telah menggerakkan perekonomian Belanda, hingga mencapai masa keemasan, sehingga menjadi negara adi daya pada abad tersebut.
Sampai sekarang Belanda mampu mempertahankan, menjaga dan melestarikan kanal-kanal tersebut– hingga UNESCO memasukkan daerah-daerah kanal kedalam daftar warisan dunia UNESCO pada 2010.
Ada tiga kanal utamanya di Amsterdam yaitu, Herengracht, Prinsengracht, dan Keizersgracht. Ketiga kanal tersebut dibangun abad ke-17 pada zaman keemasan Belanda. Di sekitar kanal-kanal utama terdapat kurang lebih 1550 bangunan monumental.
Sehari di Kota Kanal
Cukup banyak tempat menarik di Amsterdam, diantaranya Central Station. Central Station merupakan petunjuk buat semua pendatang. Kemana-mana pergi pasti patokannya Central Station.
Central Station adalah pusat Amsterdam, keberadaanya menjadi semacam pertemuan beberapa jalur dari beberapa titik keberangkatan ke banyak tujuan, termasuk ke luar negeri.
Bagi penggemar bir jangan lupa berkunjung ke kompleks bangunan tua bekas pabrik bir Heineken . Di pusat kota Amsterdam, tepatnya di Stadhouderkade 78, bangunan bekas pabrik bir Heineken tak banyak berubah sejak dibangun pada 1867.
Pabrik ini masih tetap dipakai sampai tahun 1988 ketika pabrik baru yang lebih besar dan modern dibangun di luar Kota Amsterdam. Pabrik lama tersebut kemudian dijadikan semacam museum dan diberi nama Heineken Experience.
Di sini kita bisa melihat perjalanan bisnis yang dibangun Gerard Adriaan Heineken, dan bagaimana tongkat estafet bisnis diturunkan kepada generasi penerusnya. Salah satu dinasti Heineken yang cukup terkenal adalah Alfred Heineken yang memiliki banyak ide brilian dalam pemasaran produk bir.
Sama seperti negara Eropa lain – Belanda termasuk negara yang sangat peduli akan sejarah. Jangan heran bila di Belanda, termasuk di Kota Amsterdam banyak terdapat museum.
Rijksmuseum merupakan museum nasional utama di Belanda.
Museum ini menampilkan karya seni dan sejarah Belanda mulai dari abad pertengahan sampai dengan saat ini. Karya seni terkenal dunia dari zaman keemasan Belanda, diantaranya lukisan Night Watch karya Rembrandt van Rijn dan The Milkmaid karya Johannes Vermeer.
Museum ini memamerkan karya seni dan sejarah dengan suasana internasional. Menampilkan karya-karya dari koleksinya sendiri, serta pinjaman karya-karya dari dalam dan luar negeri.
Masih seputar museum, Anne Frank House adalah sebuah museum berisikan sejarah. Museum tersebut terletak di pusat kota Amsterdam dan menonjolkan pavilyun rahasia, yang merupakan tempat Anne Frank menulis buku hariannya nan terkenal selama Perang Dunia Kedua.
Anne Frank adalah seorang anak perempuan biasa yang berada dalam situasi yang luar biasa. Selama lebih dari dua tahun ia menceritakan peristiwa kehidupan sehari-harinya saat berada dalam persembunyian, dalam buku hariannya.
Diantara Keju dan Kincir Angin
Tak jauh dari Kota Amsterdam, terdapat desa nelayan sekaligus menjadi objek wisata, yakni Volendam. Banyak alasan Volendam menjadi destinasi favorit turis – salah satu karena budaya dan kulinernya.
Volendam terletak di North Holland, 20 Km sebelah utara Amsterdam. Volendam adalah sebuah desa yang khas dengan rumah-rumah tradisional, kawasan pelabuhan yang ramai dan suasana desa nelayan yang unik.
Berkunjung ke Volendam bertujuan untuk merasakan kehidupan nelayan Belanda dan melihat rumah-rumah tradisional yang masih berdiri hingga sekarang. Volendam paling cocok dijelajahi dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Sampai di Volendam jangan lupa mencicipi ikan herring yang disajikan mentah dengan taburan bawang bombay dan acar timun.
Herring adalah nama ikan kecil yang sangat populer di Belanda. Ikan tersebut ditangkap di North Sea dan East Sea, dekat Denmark. Ikan ini jadi makanan sehari-hari warga Belanda, terutama yang tinggal di dekat pantai.
Tradisi orang Belanda makan ikan herring sudah berlangsung lebih dari 600 tahun. Kenapa herring disebut sebagai kuliner ekstrem, karena makan ikan tersebut dalam kondisi utuh tanpa kepala.
Setelah makan ikan herring dan berfoto ala baju tradisional Negeri Kincir Angin tempo dulu di toko-toko oleh-oleh yang ada di sepanjang jalan Volendam, perjalanan dilanjutkan ke Zaanse Schans, sebuah desa buatan di Belanda yang dirancang oleh arsitek Jaap Schiper. Letaknya di Distrik Zaans, sebelah utara Amsterdam, dan termasuk
Kawasan Old Holland
Tujuan dibangunnya desa ini adalah untuk mengabadikan kehidupan masyarakat Zaans di masa keemasannya sebagai area industri pada abad ke-17 dan ke-18.
Kincir angin merupakan ikon Belanda. Dulunya, alat ini merupakan sumber tenaga yang menyokong kehidupan di desa Zaanse Schans. Kincir angin digunakan sebagai alat bantu berbagai keperluan industri dan rumah tangga, misalnya menumbuk rempah-rempah, menggergaji kayu, membuat minyak bahkan memproduksi barang lain.
Selain kincir angin, desa ini juga dikenal sebagai desa keju. Di sini kita dapat mencicipi berbagai macam keju yang terbuat dari susu sapi, kambing, dan domba. Di Zaanse Schans banyak terdapat toko-toko yang menjual keju. Keju tersebut bisa dijadikan oleh-oleh.