ambon-manise
Jembatan Merah Putih Jembatan Terpanjang di Kawasan Indonesia Timur. | Dody Wiraseto
Destination
Ambon Manise
Faisyal Chaniago
Mon, 25 Mar 2024

Kota Ambon merupakan kota majemuk, memiliki penduduk yang berasal dari berbagai suku bangsa, agama, dan ras. Ambon juga memiliki banyak tempat wisata alam yang memukau, salah satunya Pantai Liang.


Kota Ambon yang cantik. Itulah kota yang mau kita sambangi sekarang. Kota nan elok ini didirikan bangsa Portugis diberi nama Nossa Senhora da Anunciada. Sejak zaman VOC dan Belanda, kota ini berkembang cepat sebagai pusat pembudidayaan, dan perdagangan rempah, serta menjadi kota penting dalam perjalanan Nusantara.

Ambon memiliki beragam peninggalan sejarah, mulai dari masa megalitik hingga Jepang. Peninggalan-peninggalan tersebut beragam, mulai dari pangkalan militer, seperti benteng – hingga bangunan kuno peninggalan Belanda dan Portugis. Semuanya menjadi objek wisata yang memaukau. 

Sebagai ikon Kota Ambon, Jembatan Merah Putih ditahbiskan menjadi jembatan terpanjang di kawasan Indonesia Timur. Jembatan yang berlokasi di Teluk Dalam Pulau Ambon ini menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka), Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan. 

Jembatan Merah Putih hadir untuk menunjang pengembangan fungsi kawasan Teluk Ambon sesuai dengan Tata Ruang Kota Ambon. Jembatan Merah Putih diharapkan dapat mempersingkat jarak, dan waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura dan sebaliknya, sehingga biaya operasional kendaraan dapat berkurang.

Dari Jembatan Merah Putih, wisatawan bisa melanjutkan lagi perjalanan menuju Taman Pattimura. Dii tengah taman ini terdapat patung Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura yang terbuat dari perunggu setinggi tujuh meter dan beratnya hampir mencapai empat ton. Patung yang terdapat di Taman Pattimura ini berjarak hanya sekitar 150 meter dari Kantor Gubernur Maluku.

Monumen Pattimura didukung oleh lima kolam penyangga menunjukkan angka lima sebagai bulan Mei. Anak tangga menuju Monumen Pattimura berjumlah 10 dilengkapi pelataran berpola delapan buah anak panah menunjukkan angka 18 dan keempat sisi kolom penyangga monumen dilengkapi dengan 17 balok menunjukkan angka 17 sehingga bila digabungkan menjadi tahun 1817, saat perlawanan Pattimura menentang kolonialisasi Belanda di Maluku.

Tak jauh dari Taman Pattimura, sekitar 50 meter dari Patung Pattimura, terdapat Gong Perdamaian yang diberi pagar keliling dengan empat pintu akses masuk. Gong Perdamaian ini dibangun sebagai salah satu upaya pemulihan kehidupan di Ambon pascatragedi kemanusiaan di Ambon pada 1999. Monumen Gong Perdamaian berlokasi di Desa, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon.


Gong Perdamaian Dunia ini berdiameter sekitar 2 meter. Permukaannya berisi gambar bendera dari berbagai negara di seluruh dunia beserta sejumlah lambang agama-agama besar. Gong ini juga dilengkapi lambang Pancasila di bagian atas penyangga gong yang merupakan gong perdamaian dunia ke-35 di dunia. Selain itu terdapat museum mini yang terletak persis di bawah gong.

Untuk pantai, ada Pantai Liang yang memiliki nama asli Pantai Hanimua. Karena pantai terletak di Desa Liang maka wisatawan biasa menyebutnya Pantai Liang. Pantai ini terkenal akan keindahan ekosistemnya yang masih asri, bersih, dan indah. 

Hijaunya pepohonan berpadu dengan hamparan pasir putih memanjang. Belum lagi lautnya yang sangat bersih, gradasi warna kedalamannya terlihat jelas mulai dari bibir pantai yang biru muda, hingga laut dalamnya yang biru tua terlihat. 

Cukup banyak penginapan di Kota Ambon. Ada Swiss-Belhotel Ambon, Jalan Benteng Kapaha, Kota Ambon. Hotel bintang empat ini memiliki pemandangan pegunungan, dan laut yang indah. Setiap kamar dilengkapi TV layar datar 32 inci. Hotel ini menyediakan pusat kebugaran, serta layanan spa.

Penginapan lain, ada Biz Hotel Ambon yang berada di Jalan Maluku No. 37, Said Perintah. Hotel ini pun bisa menjadi pilihan untuk istirahat. Biz Hotel Ambon menawarkan akomodasi menarik. Fasilitas yang ditawarkan meliputi restoran, layanan kamar, dan Wi-Fi gratis di seluruh area.

Sama seperti daerah lain, infrastruktur di Kota Ambon cukup bagus. Sarana dan fasilitas transportasi terbilang lengkap. Pemerintahan daerah Kota Ambon sangat mengerti peran dan fungsi infrastruktur dalam menunjang kunjungan wisata, dan perekonomian daerah. 

 Jika mau lebih nyaman dan praktis ke Kota Ambon, terbanglah bersama Lion Group, perusahaan maskapai terbesar di Indonesia. Menggunakan penerbangan Lion Air, merupakan pilihan yang tepat. Setelah sampai di Kota Ambon, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke menggunakan transportasi darat. 


Kuliner khas Ambon memang banyak. Ada papeda, colo-colo, bubur ne, ampas terigu, dan banyak lainnya. Namun jelajah pulau ini tak lengkap rasanya jika belum mencoba rujak natsepa. Tak jauh beda dengan lain, rujak ini terdiri dari irisan buah segar, seperti kedondong, mangga, belimbing, jambu air, pepaya, hingga nanas. 

Tentunya nikmat disantap saat siang hari. Hal menarik yang membuat rujak natsepa disukai banyak orang adalah tambahan ubi jalar didalamnya. Soal rasa, tentu saja manis, pedas, asam yang bikin ketagihan.

Wisatawan pencinta makanan manis, bisa membeli kue kering kenari sebagai oleh-oleh khas Ambon. Selain rasanya yang manis, tekstur kue ini juga renyah berkat adanya potongan-potongan kacang kenari. Kue kering ini disebut dapat bertahan lama, hingga wisatawan tidak perlu takut kue tersebut akan rusak di tengah perjalanan. ***


Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru