tekad-sulbar-capai-ketahanan-pangan-bidang-perikanan-dan-kelautan
| dok Humas Sulbar
Tekad Sulbar Capai Ketahanan Pangan Bidang Perikanan dan Kelautan
By Admin
Sun, 02 Feb 2025

MAMUJU : Apa yang bisa disangsikan  untuk tidak mengembangkan bidang perikanan dan kelautan di Sulawesi Barat?Luas lautan Sulawesi Barat mencapai  19.848,56 km2 serta pesisir pantai sepanjang 663,02 km. Garis pantai Sulbar memiliki jumlah pulau sebanyak 69 pulau yang terdiri atas 41 pulau-pulau kecil di wilayah laut dan 28 pulau-pulau kecil di wilayah delta/ sungai. Ini semua adalah potensi yang telah dimiliki oleh Sulbar yang tak disamai oleh provinsi lain. Masih sejauh mata memandang lautan di Sulbar belum terjamah dengan baik, poteni kelautan seperti ikan laut dari berbagai jenis masih belun tersentuh oleh nelayan nelayan. Begitulah sehingga tekad Sulawesi Barat mengangkat potensi kelautan dan perikanan semakin memuncah. 

Hal itu terlihat melalui sejumlah program yang benar benar akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sulbar melalui konsep ekonomi biru Sulbar. Baik dari sisi perikanan kelautan maupun perikanan darat. Kepala Dinas Kelautan dan Perikan Pemprov Sulbar A.Suyuti Marzuki menyebut bahwa periode Pj Gubernur Sulbar Dr.Bahtiar Baharuddin lah sehingga Sulbar benar benar menggali potensi kelautan yang telah dimilikinya. Oleh sebab itu  melalui dinasnya terdapat sejumlah terobosan yang kini sedang mereka laksanakan. “Kami ingin menjadi contoh bagaimana sebuah provinsi bergerak bersama potensi kelautan untuk ketahanan pangan dalam bidang kelautan dan perikanan” pungkas Suyuti.

 Menurut dia bahwa tidak ada kesulitan bagi pihaknya untuk mengembangkan dan menggali potensi kelautan dan perikanan di wilayahnya sebab memang Sulbar memiliki potensi kelautan yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan. “Setidaknya kebutuhan  perikanan dari darat dan laut dapat kami memenuhi kebutuhan warga Sulbar sehingga tercapai swasembada pangan bidang perikanan di Sulbar” ujarnya dan setelah itu lanjut dia ke depan Sulbar akan menjadi pengekspor ikan baik ikan hasil dari darat maupun dari lautnya.

Ada beberapa program yang sedang mereka jalankan untuk memenuhi swasembada pangan bidang perikanan dan kelautan. Suyuti memberikan rincian diantaranya menciptakan rumpon rumpon dalam jumlah ribuan untuk mereka tebar di sekitar teluk Mamuju. “baru baru ini kami kerjasama dengan Lanal Mamuju menebar dua ribu rumpon buatan. Sebelumnya telah kami sebar ratusan rumpon buatan bersama Polda dan nelayan nelayan setempat” imbuhnya. Dan kata dia nelayan nelayan di Mamuju saat ini sudah memanfaatkan kehadiran rumpon rumpon tersebut sebab sudah tak jauh lagi untuk mencari ikan. “Terutama bagi nelayan nelayan kecil kita” ujarnya.

Selain menebar rumpon, Dinas DKP Sulbar telah menebar puluhan ribu bibit kepiting bakau di sejumlah sungai dan hutan bakau di Mamuju. Baik bersama Brimob Sulbar maupun melibatkan Polda Sulbar telah mereka sebar di hutan bakau Sulbar. Pasalnya, provinsi Sulbar telah memiliki lahan bakau yang cukup luas namun potensi pemanfaatannya belum dirasakan oleh masyarakat pesisir sehingga dengan penebaran kepiting bakau akan menambah pendapatan masyarakat pesisir.

Pada sisi lain nya, untuk perikanan darat kata Suyuti adalah menebar bibit ikan nila kepada masyarakat. “Nah ini yang saat ini sedang primadona di Sulbar. Hampir setiap hari masyarakat datang meminta bibit ikan nila. Dan kami layani” tandasnya. Bukan hanya memberikan bibit gratis ikan nila kepada warga yang telah memiliki kilat ikan atau bioflok. Pemprov Sulbar juga menciptakan inovasi baru dengan cara menebar bibit ikan nila melalau fasilitas umum seperti bendungan dan sungai.

“Menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Mapilli. Ini area publik, sayang sekali kalau bendung ini hanya difungsikan irigasi. Gagasan ini sudah kami lakukan di beberapa tempat, bukan hanya bibit ikan nila, tetapi juga benih kepiting dan lainnya yang bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat,” ungkap Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.

Dalam catatan Dinas DKP Sulbar, pihaknya telah menebar bibit ikan nila di tempat areal publik seperti di Sungai Kalukku, Sungai Kali Mamuju, Bendungan Mapili. “Kami targetkan menebar seratus juta  benih ikan nila di Sulbar di sepanjang 2025” ungkap A. Suyuti. Maka dari itu dirinya menerapkan istilah tiada hari tanpa menebar bibit ikan nila. Dirinya bercermin pada tahun 2024 lalu, sepanjang dua bulan dirinya telah membagi 1,5 juta bibit ikan nila kepada masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan bibit ikan nila, Suyuti telah mendirikan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang lokasinya memencar di setiap kabupaten.  

Sementara itu secara nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat ikan nila menjadi salah satu komoditas perikanan budi daya prioritas nasional yang dikembangkan. Sebab, memiliki nilai ekonomi yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan pasar, baik dalam maupun luar negeri, dan mendukung program ketahanan pangan nasional.

Program ini akan memaksimalkan potensi perikanan di Sulbar serta dapat menjawab target nasional ketahanan pangan bidang perikanan ikan nila sebanyak 1,43 juta ton per tahun. Tahun 2025 Sulbar akan menjadi salah satu sumber ikan nila di Indonesia” tutup Suyuti. ***


Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru