Seorang dengan predikat sebagai dokter gigi sesungguhnya sangat dekat dengan seni. Dalam menjalankan profesinya ia banyak bergelut dan bersentuhan dengan unsur estetika dan kosmetika.
“Karena itu dalam diri seorang dokter gigi harus memiliki sense of art,” kata Prof.Dr.drg. Bambang S.Trenggono,M.Biomed, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Yarsi Jakarta saat pembukaan pameran lukisan tunggal yang sekaligus menandai 50 tahun dirinya mengabdi dan berkarya di Auditorium Ar Rahman Menara Yarsi, 10-12 Oktober 2025.
Pameran lukisan tunggal karya Bambang S.Trenggono dengan tema “Sense of Art in Dentistry” ini digelar di sela-sela penyelenggaraan “YARSI Scientific Meeting and Exhibition” (YASMINE) 2025 dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-13 FKG Yarsi.
Selama pameran berlangsung pengunjung cukup antusias menyaksikan pameran karya lukis Bambang, terutama beberapa lukisan yang mengambil objek seputar gigi. Di sini lain, juga ditampilkan lukisan dengan nuansa masjid, bunga dan alam.
Putra kelahiran Cirebon 31 Oktober 1947 ini terbilang cukup unik, menggabungkan profesinya sebagai dokter gigi dengan seni lukis. Ia sering kali menggambar objek yang terkait dengan pekerjaannya, seperti gigi dan mulut, yang kemudian diolah menjadi karya seni yang menarik.
Perjalanannya dari dunia kedokteran gigi ke seni lukis bermula dari apresiasi dan hobinya terhadap kegiatan menggambar sejak kecil, yang kemudian berkembang menjadi profesional di kemudian hari.
Jika kita memperhatikan karya lukisnya, maka terdapat inovasi dari Bambang sebagai dokter gigi yang juga seorang pelukis adalah dengan memberikan sentuhan seni dalam karya-karyanya, yang memberikan nuansa berbeda dari karya-karya seni rupa pada umumnya.
Saat ini tercatat Bambang S. Trenggono telah berkarya selama 50 tahun dengan lukisan melalui beberapa pameran tunggal dan kolaborasi yang diselenggarakan oleh galeri seni ternama seperti Galeri Nasional Indonesia, Galeri Emiria Sunassa, dan lainnya.
Ia juga dikenal sebagai seorang seniman yang produktif, dengan karya-karya yang telah dipamerkan di berbagai galeri di Indonesia maupun di luar negeri, dan telah memenangkan beberapa penghargaan bergengsi.
Bahkan Bambang telah dinobatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) milik Jaya Suprana pada 7 Februari 2024 kategori lukisan terbanyak dengan objek gigi di Indonesia. (***)