Interpretasi Ikon 70-an
Mercedes-Benz Vision One-Eleven terinspirasi dari mobil jadul C-111 yang terkenal pada1970-an. Desain Mercedes-Benz Vision One-Eleven sangat apik hingga menimbulkan daya tarik yang tinggi.
Supercar ini terinspirasi dari mobil konsep Mercedes-Benz C111 dari era 70-an. Mercedes-Benz Vision One-Eleven menjadi eksperimen Mercy untuk mengembangkan teknologi mesin turbo diesel dan Wankel Rotary.
Penampilan supercar Vision One-Eleven berwarna oranye cerah, dilengkapi dengan pintu gullwing yang dramatis. Mercedes-Benz Vision One-Eleven hadir seperti pendahulunya. Keberadaannya bertindak sebagai predictor – dengan pola beradaptasi dengan perubahan lanskap otomotif.
Gorden Wagener, Chief Design Officer, Mercedes-Benz Group AG menjelaskan, Mercedes-Benz Vision One-Eleven hadir bukan sekedar style. Tujuan mobil ini hadir dalam rangka untuk menciptakan ikon. Mobil ini terinspirasi dari Mercedes-Benz C111, mobil legendaris dari tahun 1960-an dan 70-an.
“Kendaraan legendaris ini menjadi inspirasi utama desain ikonik Mercedes-Benz Vision One-Eleven. Keindahan yang dimiliki Mercedes-Benz Vision One-Eleven - bersatu dalam satu visi masa depan. Mobil ini serba elektrik,” terang Gorden Wagener.
Mobil mewah ini mampu melaju 251 mph di jalur uji coba, menggunakan jejak ban C-111 dan powertrain generasi terbaru all-electric. Mercedes-Benz Vision One-Eleven menggendong baterai dengan pendingin cairan.
Teknologi pendingin ini sama seperti yang digunakan oleh mobil hybrid Formula satu milik Mercedes-Benz. Tidak hanya itu, supercar ini dilengkapi motor listrik fluks aksial buatan YASA yang memiliki ukuran sepertiga dari berat motor fluks radial.
Perihal teknologi sistem penggerak, Mercedes-Benz tak menggunakan motor elektrik radial-flux seperti yang digunakan pada mobil listrik EQ. Selain ukurannya yang jauh lebih kecil, hanya sepertiga dari motor elektrik radial-flux milik EQ.
Motor elektrik axial-flux yang digunakan bobotnya hanya sekitar 30% dari bobot motor elektrik jenis lain dengan output daya yang setara. Sumber energi listriknya menggunakan baterai, dengan sel silindris berpendingin cairan. Senyawa elektroda sel baterai yang digunakan diadopsi dari mobil balap Formula.
Perjalanan dari Sebuah Evolusi
Didesain menjadi bagian terpenting – sebab berhubungan dengan selera pasar. Mercedes-Benz Vision One-Eleven didesain secara sempurna – menimbulkan daya tarik tinggi. Mercedes-Benz Vision One-Eleven didesain oleh Bruno Saco. Mobil konsep ini merupakan studi pengembangan teknologi sasis, suspensi, mesin, dan aerodinamis, yang terbagi dalam 4 generasi.
Mercedes-Benz Vision One-Eleven hadir dengan bahasa desain One-Bow seperti model-model sedan seri EQ, meski dalam tingkatan lebih maju. Mobil memiliki siluet smooth nyaris tanpa lekukan dengan tongkrongan super-rendah setinggi 1.170 mm. Pintu membuka ke atas ala sayap camar sebagaimana Mercedes C 111.
Tampilan depan merupakan interpretasi modern dari C 111 era disko, lengkap dengan sepasang lampu bundar. Dilihat dari samping, mobil seperti tidak memiliki jendela, karena disamarkan oleh pola pixelated. Terdapat diffuser besar di belakang, serta elemen pencahayaan yang memberi kesan digital banget.
Gaya desain konsep C111 pada mobil ini sangat ketat. Lampu depan dan lampu belakang bundar, garis hitam di kap mesin dan, pintu gullwing. Bodi One-Eleven jauh lebih tipis, dan lebih aerodinamis dibanding konsep C111. Gaya balap supercar mendominasi One-Eleven.
Meski interiornya mengadopsi gaya era 1970-an, namun tetap terlihat modern dan mewah. Itu nampak dari tampilan digital yang melebar dan penuh pada elemen Mercedes-Benz Vision One-Eleven.
Lekukan panel bodi mobil menjadi jauh lebih seksi. Mulai dari sirip canard di splitter bemper depan, melalui side skirt berkontur, hingga sirip diffuser di bagian belakang, didesain seperti supercar. Gaya aerodinamis adalah kata kuncinya.
Kemasan bagian dalam memadukan warna oranye, perak, dan putih. Sangat mirip dengan ruang tamu tekno-modern tahun 60-an. Mercedes-Benz Vision One-Eleven dikatakan sebagai mobil sport pertama yang menampilkan interior terinspirasi dari lounge.
Meskipun desain kokpit cenderung minimalis, tpi sangat hightech. Panel layar digital terpampang di sepanjang dashboard, plus layar digital panel instrument khusus di sisi kemudi.
Tersedia sebuah headset khusus berteknologi augmented-reality yang akan mengubah interior menjadi penampil digital virtual. Semua pengoperasian fitur cukup dengan gerakan gestur jemari. Setting jok pengemudi mobil terintegrasi dengan pilihan mode berkendara.
***