changsha-jantung-hunan
Patung Mao Zedong Muda di Pulau Orange, Changsha, Hunan - Tiongkok. | Foto Adobestock
Destination
Changsha, Jantung Hunan
By Shannim Mohd Sa’ad
Fri, 02 May 2025

Jika Anda ingin meninggalkan jalur wisata yang biasa dan menemukan kota dengan pesona sederhana namun memikat, Changsha adalah jawabannya. Kota ini memadukan nuansa modern dengan jejak sejarah revolusi, menciptakan destinasi yang sempurna bagi mereka yang menghargai perjalanan yang kaya akan makna dan pengalaman mendalam..

Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, mungkin tidak sering masuk dalam daftar utama tujuan wisata di Tiongkok. Namun, kota ini menawarkan perpaduan unik antara suasana santai dan kekayaan sejarah. Dengan keseimbangan antara energi kota moderen dan ritme hidup yang tenang, Changsha menjadi tempat sempurna bagi para pelancong yang ingin menikmati perjalanan tanpa keramaian berlebihan. 

Meski belum banyak dikunjungi wisatawan Barat, kota ini memiliki daya tarik khusus untuk keluarga. Anak-anak sering disambut hangat oleh warga lokal dengan senyuman ramah dan ajakan untuk foto bersama (selfie), ini menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi si kecil

Jejak Mao Zedong begitu terasa di setiap sudut kota ini, menjadikan Changsa penuh dengan cerita sejarah. Dikenal juga sebagai "Burning Stove" karena musim panasnya yang menyengat, Changsha adalah kota yang bisa menghidupkan semangat siapa pun yang menelusuri jalan-jalannya yang semarak. Apakah Anda tertarik mencoba kuliner pedas atau menggali sejarah yang mendalam, Changsha menawarkan perpaduan unik antara tradisi yang kuat dan modernitas yang unik.

Siapkah untuk menjelajahi Changsha, kota di mana jejak semangat Mao Zedong masih terasa hidup di jalan-jalan ramai dan pemandangan alamnya yang memukau  


Gunung Yuelu 

Berdiri di tepi barat Sungai Xiang, Gunung Yuelu menjulang setinggi 300 meter di atas permukaan laut, menawarkan pemandangan indah dan pelarian yang tenang dari hiruk-pikuk kota. Gunung ini, yang termasuk dalam kawasan taman yang lebih luas, memiliki jalur berbatu yang membentang hingga beberapa kilometer, melewati hutan maple, pinus, dan kastanye yang rindang. 

Pendakian ke puncaknya membutuhkan waktu sekitar satu jam dan memberikan pengalaman mendaki yang menarik. Bagi yang ingin lebih santai, tersedia kereta gantung dengan pemandangan indah, sementara perjalanan turun menggunakan tobogan memberikan pegalaman seru, terutama bagi anak-anak.

Taman ini tidak hanya menjadi surga alami, Gunung Yuelu juga penting secara budaya, Di sini terdapat Akademi Yuelu, pusat pembelajaran Neo-Konfusianisme yang berdiri lebih dari seribu tahun lalu. Suasananya dipenuhi kelembaban alam pegunungan, diperkaya dengan jejak sejarah para cendekiawan, penyair, dan filsuf yang mencari inspirasi di tempat ini selama berabad-abad. 

Gunung Yuelu terlihat lebih indah di musim gugur ketika dedaunan berubah menjadi merah terang, menciptakan lanskap penuh warna yang memukau mata.

Pulau Jeruk 

Datanglah ke Pulau Jeruk, sebuah pulau kecil yang indah di tengah Sungai Xiang. Pulau pasir sepanjang lima kilometer ini dulu dipenuhi dengan pohon jeruk mandarin, sehingga diberi nama ‘Pulau Jeruk’.

Kini, pulau ini menjadi tempat peristirahatan yang tenang dari riuhnya kehidupan kota. Pulau ini juga memiliki makna sejarah yang penting bagi Tiongkok. Di sini berdiri patung Mao Zedong muda yang megah, mengenang masa-masanya di Changsha saat belajar di Universitas Hunan First Normal dan menulis puisi indah berjudul *Changsha*, yang mencerminkan pikirannya tentang pulau ini.

Pulau Jeruk juga menjadi pusat aktivitas warga lokal, dengan berjalan-jalan di antara bunga-bunga musiman yang cantik. Selain itu, Pulau Jeruk adalah salah satu lokasi utama untuk pertunjukan kembang api musim di Changsha 

Museum Provinsi Hunan 

Museum Provinsi Hunan menampilkan lebih dari 180.000 artefak yang memperlihatkan keragaman kekayaan Tiongkok kuno. Di sini, Anda bisa menemukan artefak berharga yang telah terkubur sejak era Dinasti Han.

Salah satu koleksi yang paling menarik adalah peninggalan Lady Dai, istri seorang marquis yang tubuhnya diawetkan dengan luar biasa. Ia dimakamkan lebih dari 2.000 tahun lalu bersama artefak pernis yang indah, alat musik, dan tekstil halus. Tubuhnya yang tetap utuh menjadi salah satu penemuan kuno dengan kondisi terbaik yang pernah ditemukan. Artefak-artefak ini, bersama dengan gulungan naskah, koleksi tulisan sutra yang lembut, dan patung-patung sejak abad ke-4, menggambarkan perjalanan para pemikir besar serta evolusi filosofi dan budaya yang membentuk Tiongkok.

Kuil Kaifu

Di utara kota, berdiri sebuah kuil megah yang berasal dari era Dinasti Lima, kuil ini mengalami banyak renovasi yang dilakukan oleh dinasti-dinasti berikutnya. Kuil yang telah ada lebih dari seribu tahun ini menyambut pengunjung dengan gerbang megah yang terdiri dari empat pilar dan tiga lapisan, dihiasi dengan papan nama dari Dinasti Qing yang sama memikatnya.

Di dalamnya, aula doa menjadi pusat dari kuil ini, di sini, pengunjung diajak untuk merenung, berdoa, atau menyampaikan harapan dalam suasana yang khidmat. Dengan arsitektur kuno dan keramaian pengunjung, menciptakan suasana damai yang membuat siapa pun merasa terhubung dengan spiritualitas kuil.

Meskipun telah berusia ribuan tahun, Kuil Kaifu berhasil beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dari lokasi semula di pegunungan yang terpencil, kini kuil ini berdiri di tengah keramaian kota. Tempat ini tak hanya menjadi favorit untuk mencari ketenangan tetapi juga untuk merasakan jejak masa lalu di tengah kehidupan moderen.

Jalan Taiping  

Jalan Taiping, pusat Changsha sejak Dinasti Hang, membentang sepanjang 375 meter seperti lorong waktu tanpa ujung. Jalan yang sempit ini berbentuk tulang ikan, menyimpan sejarah selama 2.000 tahun. Di sepanjang jalan, Anda akan menemukan rumah-rumah tradisional dengan atap ubin biru dan dan putih berdiri berdampingan dengan kafe modern dan kemeriahan pasar malam.

Sebagai pusat kegiatan sejak Dinasti Han, Jalan Taiping adalah sebuah etalase sejarah hidup. Area ini memperlihatkan kilasan kehidupan masa lalu melalui situs-situs yang dilestarikan seperti Bekas Kediaman Jia Yi. Dikelilingi oleh jalan-jalan utama, Jalan Taiping menyatukan jejak sejarah dengan kehidupan kota yang dinamis, menghadirkan suasana urban yang unik dan penuh cerita. 

Kuliner Changsha: Pesta cita rasa bagi yang berani dan bernyali

Changsha adalah kota yang festival rasa luar biasa. Di mana rasa dan sejarah berpadu dalam satu kesatuan yang tak terlupakan. Hidangannya yang pedas bersaing dengan masakan Sichuan, menawarkan sensasi rasa yang bisa membuat Anda tetap terjaga daripada kopi pagi.

Salah satu ikon kuliner lokal adalah tahu bau (stinky tofu). Meski namanya mungkin membuat ragu, fermentasi ini telah mencuri hati warga lokal dan para pecinta kuliner. Aromanya yang tajam mungkin menguji indra penciuman Anda, tetapi rasa yang kaya dan kompleksnya pasti memikat lidah Anda.

Ada juga parade makanan jalanan yang memenuhi kota hingga larut malam. Makanan pavoritnya? Udang pedas. Hidangan kecil ini adalah obsesi masyarakat lokal, biasanya disajikan dengan saus yang sangat pedas hingga membuat Anda tergoda untuk segera mencari segelas air.

Bagi yang cukup berani, ular pedas adalah tantangan kuliner berikutnya. Hidangan ini menguji keberanian para pecinta kuliner untuk menjelajahi sisi liar dari petualangan rasa.  

Baik Anda penggemar makanan pedas atau hanya penasaran, Changsha menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, seperti semangat kotanya sendiri. Datanglah dengan perut kosong dan hilangkan semua keraguan soal pedas – karena di sini, setiap gigitan adalah pengalaman!

Kota dengan pesona tersembunyi dan cita rasa kuliner pedas

Changsha memang tidak setenar kota-kota besar di Tiongkok, tetapi bagi siapa saja yang menjelajahi jalanannya, kota ini memperlihatkan karakter yang beragam. Gema revolusi terasa di gang-gangnya, lanskap dramatis menghiasi cakrawalanya, dan kuliner pedas membangkitkan selera. Changsha Bukan sekadar satu titik di peta, Changsha adalah sebuah pengalaman yang dirajut oleh sejarah, budaya, dan rasa pedas.

Datanglah dan temukan mengapa kota ini bisa menjadi penting dalam perjalanan Anda di Tiongkok. Kota ini menggabungkan modernitas dengan masa lalu yang revolusioner, menyajikan latar belakang yang menarik bagi mereka yang menghargai pengalaman perjalanan yang lebih berpikir dan nuansa.

Changsha memadukan nuansa modern dengan jejak masa lalu yang revolusioner, menciptakan pengalaman perjalanan yang mendalam bagi mereka yang mencari makna dan cerita di setiap perjalanannya.(*)



Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru